BUAT PARA PELAJAR, TETAP SEMANGAT BELAJAR DI RUMAH,JANGAN PANIK MENGHADAPI VIRUS CORONA, TAPI JANGAN REMEHKAN KARENA SIAPA SAJA BISA JADI KORBAN, SEMOGA PANDEMI CORONA SEGERA BERAKHIR SELAMAT DATANG DAN SELAMAT BERGABUNG BERSAMA "GARUDA BUKATEJA" DALAM SITUASI PANDEMI COFID 19

BAB II KAHIDUPAN MANUSIA PRA-AKSARA DI INDONESIA

Pengertian Praaksara atau Prasejarah.
Masa Praaksara atau prasejarah merupakan kurun waktu (zaman) pada saat manusia belum menganal tulisan atau huruf. Praaksara disebut juga zaman nirleka, yaitu zaman tidak ada tulisan.
Setelah manusia mengenal tulisan maka disebut zaman sejarah. Berakhirnya zaman prasejarah setiap bangsa berbedabeda berdasarkan perkembangan setiap bangsa tersebut serta informasi yang masuk ke bangsa itu. Misalnya bangsa Mesir Kuno meninggalkan zaman praaksara sekitar 4000 SM, bangsa Sumeria dan Dravida meninggalkan zaman praaksara sekitar 3000 SM, sedangkan bangsa Indonesia meninggalkan zaman praaksara 400 M.
Sumber utama zaman pra sejarah adalah benda berupa fosil dan artefak.
Fosil adalah sisa makhluk hidup baik berupa binatang, tumbuhan maupun manusia yang telah membatu. Artefak adalah alat-alat yang dipergunakan manusia purba. Manusia purba adalah manusia yang hidup pada zaman pra sejarah.
Jenis-jenis Manusia Purba di Indonesia. 
Dari hasil penelitian dan penemuan fosil, oleh para ahli purbakala manusia purba banyak di temukan di Indonesia terutama di Pulau Jawa. Manusia purba pada masa lampu telah tinggal di beberapa daerah di Pulau Jawa diantaranya di Lembah Bengawan Solo (Jawa Tengah) dan di Lembah Sungai Brantas (Jawa Timur). Dia daerah daerah tersebut di atas banyak di temukan fosil manusia purba. Di Indonesia terdapat beberapa jenis manusia purba diantaranya Meganthropus paleojavanicus, Pithacanthropus erectus, dan Homo (manusia purba modern).
1.   Meganthropus paleojavanicus. Meganthropus paleojavanicus artinya manusia purba yang besar dan tertua di Jawa. Manusia purba ini memiliki ciri tubuh yang kekar, diperkirakan sebagai manusia purba yang paling tua diantara manusia purba yang lain. Fosil manusia purba meganthropus paleojavanicus ditemukan dan diteliti oleh Dr. G.H.R. von Koenigswald pada tahun 1936 dan 1941. Pertama kali fosil makhluk ini ditemukan di  Sangiran, daerah lembah Bengawan Solo, dekat Surakarta. Dari yang dapat dilihat ukuran fosil itu, meganthropus paleojavanicus berbadan besar dengan rahang besar, kening menonjol, dan tulang tebal. Dari keadaan itu, maka makhluk Sangiran tersebut dinamakan Meganthropus Paleojavanicus (mega = besar, anthropos = manusia, paleo = purba, javanicus = manusia jawa). Meganthropus hidup sekitar 2 juta tahun sebelum masehi dan hidup dengan makan tumbuh-tumbuhan. Makhluk tersebut termasuk jenis Homo Hobilis. 
2.  Pithacanthropus erectus. Pithacanthropus erectus artinya manusia kera yang berjalan tegak. Manusia purba ini memiliki ciri-ciri berbadan tegak, dan memiliki tinggi banadan antara 165-180 cm. Pithacanthropus erectus merupakan manusia purba yang paling banyak di temukan di Indonesia diantaranya di Mojokerto, Kedungtrubus, Trinil, Sangiran, Sambungmacan, dan Ngandong. Pertama kali di temukan oleh Eugene Dubois di Trinil dekat Sungai Bengawan Solo, Surakarta, tahun 1891.
3.  Homo. Homo berarti manusia. Manusia purba jenis ini memiliki ciri yang lebih sempurna di bandingkan dengan Meganthropus paleojavanicus dan Pithecantropus erectus. Beberapa jenis homo yang di temukan di Indonesia antara lain. 
a.       Homo Soloensis, artinya manusia dari Solo. Ditemukan pada tahun 1931-1934, olah Ter Haar dan Ir. Oppenorth di Ngandong, Lembah Sungai Bengawan Solo. Ciri-ciri Homo Soloensi yaitu berjalan tegak dengan tinggi badan 180 cm, tengkoraknya lebih besar dari Pithacantropus erectus. 
b.      Homo Wajakensis, artinya manusia dari Wajak. Ditemukan  tahun 1889, olah Van Reitschoten di Wajak, Tulungagung, Jawa Timur. Ciri-ciri Homo Soloensi yaitu berjalan tegak dengan tinggi badan 130-210 cm, tengkoraknya lebih bulat muka tidak terlalu menjorok ke depan, dan telah memiliki kemampuan membuat peralatan dari batu, tulang dan kayu. 
c.     Homo Sapiens, artinya manusia cerdas. Merupakan generasi terakhir dari manusia purba. Homo sapiens hidup di Zaman Holosen sekitar 4000 tahun yang lalu. Memiliki ciri-ciri fisik yang sudah hampir sama dengan manusia modern saat ini.
Periode masa Pra Aksara Berdasrkan Hasil Budaya
1.    Zaman Batu
a.  Zaman Batu Tua (Paleolithicum)
1)    Peralatannya terbuat dari batu yang masih kasar
2)    Alat yang digunakan terbuat dari tulang dan alat serpih
3)    Manusianya Pithecanthropus Erectus masih hidup secara nomaden
4)    Hidup dengan berburu dan meramu.
5)    Kebudayaan Pacitan dan Ngandong
Pacitan = menurut Von Koenigswald pada th. 1935 menemukan alat-alat batu berupa kapak genggam. Alat Pacitan disebut dengan chopper (alat penetak)  Ngandong  = alat yang terbuat dari tulang atau tanduk binatang.
 b. Zaman Batu Madya (Mesolithicum)
1)    Peralatan dibuat dari batu yang mulai dihaluskan
2)    Alatnya berupa kapak Sumatera
3)    Bertempat tinggal di gua semi nomaden
4)    Sudah mengenal seni  = lukisan hewan dan cap tangan berwarna merah)
5)    Sudah mengenal kepercayaan 
6)    Sudah mengenal bercocok tanam dan berladang
7)    Hasil budaya berupa Kjokkenmodinger (tumpukan kerang) dan Abrissous roche (cap tangan)
 c.    Zaman Batu Muda (Neolithicum)
1)    Peralatan dibuat dari batu yang sudah di haluskan
2)    Alat yang digunakan kapak lonjong dan persegi
3)    Manusianya jenis Homo dan hidup sudah menetap dan berkelompok
4)    Mengenal bercocok tanam, bersawah, dan berladang.
5)    Menganut kepercayaan animisme dan dinamisme
6)    Hasil budaya berupa kapak lonjong dan persegi.
d.   Zaman Batu Besar (Megalithicum)
1)    Batu yang digunakan berukuran besar
2)    Peninggalannya berdasarkan kepercayaan yaitu:
a)    Menhir                  : kaki meja
b)    Dolmen                 : meja dari batu
c)    Waruga                 : peti kubur kubus (bongkar pasang)
d)    Sarkofagus            : peti kubur lesung
e)    Punden Berundak  : untuk melakukan upacara
f)     Arca 

2.    Zaman Logam
a.  Zaman Perunggu
Teknik pembuatan barang-barang dari perunggu ada 2 yaitu:
Teknik a cire perdue  = teknik cetak hilang
Teknik bivalve           = teknik cetak ulang
Adapun barang peninggalannya yaitu:
1)    Nekara
2)    Moko
3)    Kapak corong
4)    Arca
b. Zaman Besi
Peninggalannya berupa :
1)    Mata panah
2)    Mata tombak
     
Periodesasi Masa Pra-Aksara Berdasar Corak Kehidupan
 1.  Masa Berburu
a.  Kegiatan pokok berburu dan mengumpulkan makanan
b.  Alat yang digunakan batu, kayu,dan tulang. Seperti kapak perimbas untuk menguliti kulit binatang
c.  Masih terganntung alam sekitar biasanya tinggal di tepi sungai dan masih nomaden
d.  Manusianya Pithecanthropus
e.  Pada masa Paleolithicum
2.    Mengumpulkan Makanan (Food Gathering)
a.  Alat yang digunakan memasuki tradisi serpih biah alat-alatnya yaitu alat dari tulang dan kapak genggam
b.  Manusianya Pithecanthropus hidup dengan nomaden secara berkelompok
c.  Biasa hidup di gua
d.  Termasuk dalam masa Mesolithicum
3.    Masa Bercocok Tanam
a.  Sudah membentuk perkampungan kecil
b.  Manusianya berjenis Homo  soloensis dan wajakensis sudah mengenal berladang tetapi tidak menetap
c.  Alat-alatnya berasal dari batu yang sudah di haluskan dan sudah mengenal gerabah, seperti kapak lonjong untuk mencangkul dan beliung persegi untuk mencangkul dan menebang kayu
d.  Mengenal sistem kepercayaan
e.  Termasuk masa Neolithicum
4.    Masa Perundagian / Masa Pertukangan
a.  Menyempurnakan pertanian dan peternakan dari masa bercocok tanam
b.  Membuat perkampungan yang lebih besar dan sudah menetap (sedenter)
c.  Manusianya berjenis Homo Sapiensis yang
d.  Alat-alatnya dari logam seperti Moko
e.  Solidaritasnya tinggi yang merupakan warisan nenek moyang.
Sistem Kepercayaan Manusia Purba
Pada Masa Praaksara seiring dengan perkembangan kemampuan berfikir, manusia purba mulai mengenal kepercayaan terhadap kekuatan-kekuatan lain di luar dirinya. Untuk menjalankan kepercayaan yang diyakininya manusia purba malakukan berbagai upacara dan ritual. Sistem kepercayaan yang dianut manusia pada masa prakasara atau masa prasejarah antara lain animisme, dinamisme, totemisme, dan shamanisme. 
a.    Animisme, adalah percaya pada roh nenek moyang maupun roh-roh lain yang mempengaruhi kehidupan mereka. Upaya yang dilakukan agar roh-roh tersebut tidak mengganggu adalah dengan memberikan sesaji. 
b.   Dinamisme, adalah percaya pada kekuatan alam dan benda-benda yang memiliki gaib. Manusia purba melakukanya dengan menyembah batu atau pohon besar, gunung, laut, gua, keris, azimat, dan patung. 
c.    Totemisme, adalah percaya pada binatang yang dinganggap suci dan memiliki kekuatan. Dalam melakukan upacara ritual pemujaan manusia purba membutuhkan sarana, dengan membangun bangunan dari batu yang dipahat dengan ukuran yang besar. Masa ini di sebut sebagai kebudayaan Megalitikum (kebudayaan batu besar).
Berakhirnya Masa Praaksara di Indonesia
Indonesia mengakhiri masa praaksara pada awal abad ke-5 Masehi. Para pedagang India datang pada saat itu dan membawa kebudayaan dari India berupa seni arsitektur bangunan, sistem pemerintahan, seni sastra dan tulisan. Tulisan tertua di Indonesia terdapat di Batu Yupa, Kutai, Kalimantan Timur. Tulisan tersebut menggunakan huruf Pallawa. 
Sejak berakhirnya masa praaksara, muncullah masa aksara (masa sejarah). Di Indonesia, sudah mengalami kemajuan. Sistem pemerintahan kerajaan mulai berkembang, agama Hindu-Buddha mulai berkembang. Kegiatan perdagangan dan pelayaran pun semakin maju.
Sumber :
http://septrisnaangga.indonesiaz.com/bab-ii-kehidupan-pada-masa-pra-aksara-pr.xhtml
http://ips-abi.blogspot.co.id/2013/07/kehidupan-pada-masa-pra-aksara-di.html
http://freze03.blogspot.co.id/2013/03/materi-sejarah-kelas-7-masa-pra-aksara.html
 
 

SEJARAH INDONESIA PART 3 21/22
 
 
Comments
0 Comments

No comments :