Betapa memperihatinkan keadaan bangsa di negeri yang makmur ini, nilai kejujuran telah tenggelam di lumpur kemaksiatan, telah teraniaya oleh ayat-ayat peradilan, terombang ambing di atas gelombang politik yang silih berganti, terbakar oleh napsu dunia yang menggila.
Apabila dilihat dari kekayaan alam yang berlimpah bak sorga dunia, tidak sepantasnya ada kemiskinan di negeri ini. Banyak dijumpai kehidupan yang penuh kamuflase, nampaknya pengemis tapi kaya raya, nampaknya kaya tetapi hidupnya menderita, nampaknya negara berkembang tetapi pemilik kendaraan menjadikan macet jalanan. Setiap agama dan keyakinan mengajarkan kebenaran, kejujuran, tetapi tidak sedikit agama yang hanya dijadikan sebagai kerudung untuk menutupi kejahatan.
Dari waktu ke waktu nilai-nilai kejujuran terus mengalami degradasi, seiring dengan merosotnya kepribadian yang dimiliki bangsa di negeri ini, seiring dengan merosotnya rasa kebangsaan dan cinta tanah air, merosotnya kepedulian terhadap sesama, serta merosotnya nilai-nilai saling menghargai dan menghormati. Sehingga setiap saat yang kita jumpai di berbagai media segudang persoalan yang tidak ada penyelesaian. Upaya untuk menyelesaikan berbagai masalah justru akan menambah permasalahan lain yang lebih rumit dan membuat kepala sakit. Meskipun para ahli sorga terus berbicara di berbagai media namun tidak belum mampu mengubah keadaan carut marutnya kehidupan di negeri ini. Dahwah dan kotbah yang dikumandangkan dimana-mana bagaikan nyanyian di atas awan.
Dunia belum berakhir, perjuangan masih terus menggelora, semoga hembusan angin segar berpihak pada kita, semoga petunjuk dapat merasuk pada setiap insan di negeri ini, sehingga tak ada lagi konflik dan pertikaian. Semoga kejujuran memancarkan cahaya keimanan, menerangi kegelapan jiwa. Rasa malu akan menghiasi kehidupan, politisi malu mengumbar janji, petinggi malu membuat sensasi, orang kaya malu memamerkan kekayaannya, orang miskin malu tidak mampu bekerja. Pegawai malu apabila tidak memiliki semangat kerja, pimpnan malu hanya memikirkan kesenangan birokrat, pelajarpun malu bila tak punya waktu untuk belajar.
Semoga coretan ini masih bermanfaat bagi yang menyukai kejujuran dan mengakui kebesaran Tuhan, ditulis ditengah malam sebagai bahan renungan. Amin