Bertahun-tahun kita telah dilalui bersama oleh bangsa Indonesia, peristiwa penting telah menghiasi berbagai media dan kehidupan bangsa di negeri ini. Banyak yang berharap negeri ini benar-benar makmur dimana kemakmurannya dapat dinikmati bersama dan diwariskan kepada anak cucu. Pembangunan telah bergema sejak Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945.
Di antara bangsa terjajah Indonesia menjadi pelopor untuk merdeka. Sudah selayaknya Indonesia sekarang sebagai negara yang kaya, makmur, maju, dan menjadi pelopor di Asia. Namun apa yang terjadi sekarang, harapan tinggal harapan, kemajuan dan kemakmuran yang menjadi dambaan bersama hanyalah mimpi.
Berita di berbagai media memberitahukan kepada setiap warga negara, bahkan sampai ke manca negara. Betapa memprihatinkan keberadaan bangsa ini, di balik kemakmuran dan kekayaan alam tersembunyi kebobrokan ahlak yang selalu muncul ke permukaan. Perbuatan tidak terpuji seolah
menjadi norma dan kebiasaan, berita korupsi selalu menjadi hiasan di berbagai media. Para pejabat tinggi yang semestinya memberikan keteladanan bagi rakyatnya sibuk dengan kepentingannya sendiri, berbaku hantam saling tuduh korupsi, berebut kemenangan agar dikatakan suci. Rakyat miskin dikirim ke luar negeri, untuk menghidupi negara dan membawa pulang devisa, meski mereka teraniaya.
Yang dibutuhkan negeri ini bukanlah orang-orang yang mau korupsi, tetapi orang-orang yang mau berdedikasi untuk kepentingan negara dan bangsa. Mau mengemban amanat rakyat dan setia pada dasar negara dan Undang Undang Dasar Negara. Tetapi mengapa yang muncul di halaman utama selau berita korupsi, penyelewengan kewenangan.
Alangkah indahnya negeri ini apabila para petinggi bersatu membangun negeri, tidak ada yang iri dan saling memaki, takut dengan perbuatan korupsi dan tindakan tak terpuji lainnya. Tidak berebut kedudukan, tetapi berebut tanggung jawab dan pekerjaan.
Jangan biarkan rakyatmu menangis karena lapar, menderita karena selalu teraniaya. Berikan kesempatan rakyatmu tersenyum agar bisa memanjatkan doa kemakmuran, bukan hujatan dan laknat kepada para pejabat.