BUAT PARA PELAJAR, TETAP SEMANGAT BELAJAR DI RUMAH,JANGAN PANIK MENGHADAPI VIRUS CORONA, TAPI JANGAN REMEHKAN KARENA SIAPA SAJA BISA JADI KORBAN, SEMOGA PANDEMI CORONA SEGERA BERAKHIR SELAMAT DATANG DAN SELAMAT BERGABUNG BERSAMA "GARUDA BUKATEJA" DALAM SITUASI PANDEMI COFID 19

BELAJAR DARI NEGARA MAJU

Belanda  salah satu negara yang wilayahnya sangat sempit dibanding dengan Indonesia, akan tetapi tidak menjadikan negara tersebut menjadi negara miskin. Dengan memanfaatkan lahan sebaik mungkin negeri tersebut mampu menjadi negara maju. Dengan kedisiplinan yang tinggi dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi modern, meskipun lahan pertanian sangat terbatas  negeri yang dikenal sebagai negeri kincir, ternyata mampu menjadi pengekspor bunga terbesar di dunia.
       Jepang merupakan negara termaju di Asia yang telah mensejajarkan diri dengan negara maju di dunia. Di balik kamujuan teknologi Jepang juga sangat peduli terhadap alam yang dimilikinya, pemanfaatan lahan dan perlindungan terhadap alam dilakukan secara modern, meskipun industri menjadi andalan utama, tetapi negeri tersebut sangat memperhatikan  pelestarian alamnya, sehingga tampak bersih dan nyaman dan hasil buminya mampu mencukupi kebutuhan penduduknya. Pertanian dikelola secara modern, sehingga dengan lahan terbatas mampu memproduksi hasil pertanian maupun perkebunan yang memadai.
Tidak ketinggalan Korea Selatan juga menyusul kemajuannya seperti halnya negara Jepang. Sektor industri menjadi andalan utama, namun tetap menjaga kelestarian alamnya. sehingga Korea selatan yang dikenal sebagai negeri Gingseng memiliki banyak pesona alam yang indah.
       Dengan belajar dari negara-negara tersebut di atas, semestinya Indonesia mampu mensejajarkan diri dengan mereka. Wilayah yang luas, tanah yang subur, serta jumlah penduduknya yang besar sangatlah mendukung pada negeri ini untuk membangun menjadi sebuah negara besar dan maju.
Lahan pertanian ataupun perkebunan apabila dikelola secara modern dan intensif maka tidak mustahil akan menghasilkan kekayaan alam yang berlimpah. Tidak sepantasnya apabila Indonesia sampai mengimpor produks-produk agraris, karena lahan yang tersedia sangat luas dan subur.  
Namun yang terjadi sekarang justru sebaliknya. Ketidakmampuan mengelola alam yang dan ketidakpedulian terhadap alam yang ada menyebabkan bangsa di negeri ini belum mampu memanfaatkan alam sebagai karunia Tuhan dengan baik. Sebagian besar penduduk di negeri ini disibukkan dengan kepentingan pribadi, politik dan golongan. Kemewahan dan kemegahan menjadi tujuan hidup di negeri ini, tidak peduli terhadap masalah sampah, perkampungan kumuh, kemaksiatan, dan kejahatan. Tidak sepantasnya Indonesia sampai mengimpor kacang, kedele, jagung, buah-buahan, bahkan beras. Namun kenyataan yang terjadi demikian.
      Sangat ironis, sebagai negara yang memiliki kekayaan alam berlimpah dan lahan luas baik di darat maupun laut, tetapi pengangguran pengangguran ada dimana-mana. Timbulnya kejahatan tidak lain karena disebabkan adanya ketimpangan sosial antara si kaya dengan si miskin. Ketidakmampuan mengelola kekayaan alam bukan berarti bangsa ini sebagai bangsa yang bodoh, melainkan terbatasnya kemampuan, ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk mengelola alam yang ada. Malas belajar dan bekerja keras menjadi salah satu penyebab utama negeri ini menjadi negeri yang masih tertinggal. Andaikan setiap penduduk memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan, semangat kerja tinggi, kedisiplinan tingi, serta kepedulian terhadap lingkungan yang ada maka maka tidak ada pengangguran di negeri ini. Tidak mustahil Indonesia akan menjadi negara yang lebih baik dibanding beberapa negara maju di atas.  Apa sebenarnya yang tidak bangsa kita miliki ?
    Sebenarnya Indonesia memiliki potensi luar biasa dibanding negara-negara lain di dunia. Kekayaan alam yang meliputi flora, fauna, barang tambang berlimpah. Jumlah penduduk sangat besar potensial sebagai tenaga penggerak pembangunan. Lahan-lahan produktif dan kekayaan laut apabila dikelola secara profesional akan mampu untuk menghidupi dan membangun negeri.   
Kepada seluruh elemen bangsa, mari kita bersama membangun negeri sendiri, kita lepaskan baju kekuasaan, kita tanggalkan baju politik, kita lepaskan pakaian kebesaran lainnya, bersama-sama menyingsingkan lengan baju, bekerja keras. Sebagaimana tema HUT RI 2015 "AYO KERJA". Bekerja keras untuk negara, bekerja keras untuk bangsa, bekerja keras untuk kita semua. 


Comments
0 Comments