Volume kendaraan dari waktu ke waktu terus bertambah, sehingga kepadatan lalu lintas terus meningkat. Hampir setiap pengguna jalan selalu dikejar waktu, sehingga kadang tidak mempedulikan kepentingan pengguna jalan lainnya. Meskipun sudah ada rambu-rambu, lampu lalu lintas, hingga sampai operasi kendaraan, tetap saja kesemerawutan berkendaraan di jalan selalu terjadi. Setiap saat maut mengingati, tetap saja tidak peduli
Tidak sedikit orang yang merasa tidak nyaman saat berkendaraan, terutama pada jam-jam berangkat kerja dan sekolah pagi hari. Ketika terjadi kecelakaan siapakah yang dirugikan, bukankah diri sendiri, meskipun pada pihak yang tidak bersalah, tetap saja merasakan penderitaan dan kerugian.
Apalagi sampai terjadi tabrak lari. Kesadaran akan berlalu lintas nampaknya di negeri ini masih sangat rendah, banyak yang lebih mementingkan ego daripada keselamatan diri maupun orang lain.
Bagi yang masih pemula pengendara motor, apalagi belum memiliki izin mengemudi (SIM), hal ini menjadi perhatian khusus. Karena apabila terjadi kecelakaan akan menanggung kerugian ganda, selain luka-luka juga terkena pasal Undang Undang Lalulintas.
Penulis ingin berbagi pengalaman kepada para pembaca, karena telah melakukan perjalanan cukup jauh dari berbagai kondisi perjalanan. Yaitu tips cara berkendaraan yang aman dan nyaman:
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berkendaraan di jalan raya antara lain :
1. Pastikan bahwa kelengkapan kendaraan dari surat-surat (SIM, STNK),
2. Periksa kendaraan anda sebelum jalan, seperti : bensin, rem, kopling, lampu spion, roda, dll.
3. Patuhi setiap rambu-rambu lalulintas yang kita jumpai di jalan
4. Kurangi kecepatan apabila :
a. Di jalan kampung dan banyak anak bermain
b. Kondisi jalan licin (basah, berpasir, ada tumpahan olie, berlumpur dan banjir)
c. Keadaan jalan padat kendaraan (terutama pada pagi hari saat orang berangkat kerja)
d. Pandangan terputus, hal ini sering terjadi pada saat :
- berada di tikungan tajam
- turun kabut dan hujan lebat
- sinar lampu sangat kuat dari arah berlawanan
e. Ada konvoi kendaraan, mobil patroli, maupun ambulan. Mengurangi kecepatan dan
bila perlu berhenti merupakan bentuk rasa hormat kepada mereka.
f. Terdapat kerumunan massa di pinggir jalan
g. berada di turunan dan jalan berkelok-kelok
h. mendekati lampu lalulintas dan lokasi rawan bencana
5. Berhentilah sesaat ketika sambil memahami suasana ketika:
a. kendaraan di depannya terhenti mendadak / kecelakaan
b. hilang pandangan yang disebabkan oleh beberapa hal, seperti :
- mata terkena serangga
- kabut tebal sehingga kondisi jalan sama sekali tidak terlihat
6. Jaga jarak. Dalam keadaan sepi maupun ramai setiap pengendara semestinya mampu mengontrol diri agar kendaraan yang dikendarai tidak terlalu berdekatan dengan kendaraan lain. Apabila terlalu terjadi hal-hal yang sifatnya mendadak masih mampu mengontrol diri untuk melakukan tindakan pengamanan. Jarak kendaraan bersifat relatif, dipengaruhi tingkat kepadatan dan kecepatan laju kendaraan. Semakin padat jarak kendaraan satu dengan lainnya tidak terlalu jauh. Namun kewaspadaan dan konsentrasi pandangan tidak boleh lengah. Semakin cepat laju kendaraan maka jarak kendaraan dengan kendaraan di depannya tidak boleh terlalu dekat, karena pengendalian kendaraan akan mengalami kesulitan. Atur sendiri jarak kendaraan agar aman ketika melakukan pengereman mendadak. Hal tersebut tidak dapat disamakan satu dengan lainnya karena kondisi kendaraan memiliki karakter yang bervariasi, sehingga yang memahami adalah pengendara itu sendiri.
7. Berhentilah berkendaraan dan hindari:
a. mengendarai kendaraan dalam keadaan mabuk
b. kebut-kebutan/ ngebut sehingga membuat pengguna jalan lain merasa terganggu
c. kondisi fisik sangat lelah dan mengantuk
d. mendahului kendaraan lain yang telah memberi peringatan dengan lampu sent
e. mendahului kendaraan lain yang membuat pengendaranya terkejut,
misalnya dengan kecepatan sangat tinggi atau terlalu mepet dengan kendaran yang didahului
f. mengalami gangguan mesin atau gejala lainnya yang menyebabkan kendaraan tidak nyaman
Demikian sekelumit langkah aman di jalan, semoga bermanfaat bagi pembaca. Intinya ketika kita melakukan perjalanan hendaknya dalam pikiran kita tertanam dan berupaya bagaimana cara menghargai orang lain, pengendara atau pengguna jalan lainnya. Apabila kita dapat membuat pengguana jalan lain merasa nyaman insya Allah perjalanan kitapun akan dibuat nyaman oleh pengguna jalan lain.
Terjadinya kecelakaan bukan semata kesalahan orang lain, tapi kesalahan kita juga. Maka jangan tergesa-gesa menyalahkan orang lain, lebih baik instrospeksi. Kecelakaan bukan tanggung jawab polisi tapi tanggung jawab semua pengguna jalan.
Selamat Jiwa kita jangan biarkan jadi korban !