Siapa yang
mengira bahwa bangunan yang kokoh akan runtuh, setelah bertahun-tahun
dibangun untuk mencapai kejayaan. Pada saat manusia sedang menikmati
kejayaan tiba-tiba runtuh, luluh lantak bagaikan bangunan yang lemah dan
rapuh. Tak ada lagi yang berpikir bagaimana cara mencari uang,
bagaimana mendapatkan keuntungan besar, bagaimana menakluklan lawan
bisnis, yang terdengar hanyalah Allahu Akbar, Subhanallah,
Astaghfirullah, tolong ...... Bergetarnya bumi berpijak disusul gemuruh bangunan runtuh,
membuat
suasana sangat mencekam dan menakutkan. Semua manusia tak ada yang tahu
akan terjadi peristiwa mengerikan itu, tak ada kesiapan untuk
berlindung atau berlari, semuanya terjebak dalam kepanikan, tak ada yang
berdaya menghadapi kebesaran Tuhan. Pemandangan memilukan setelah
getaran bumi mereda, puing-puing bangunan berserakan dimana-mana, sunyi
bagaikan kota mati, tak terdengar lagi suara canda, tawa, kecuali
lantunan do'a dan rintihan tangis manusia yang terjebak di balik
reruntuhan. Tak ada kendaraan yang lalu lalang kecuali manusia-manusia
yang berlari ketakutan, tidak peduli simiskin ataupun sikaya, rakyat
jelata ataupun orang-orang berpangkat.
Setelah berlangsung sekian tahun, manusia mulai melupakan peristiwa tragis tersebut, bangunan-bangunan roboh kini telah berdiri kembali, senyum, tawa, canda, lantunan lagu dan do'a terdengar dimana-mana. Pialang-pialang dosa dan kejahatanpun kembali beraksi, seolah tidak ada lagi gempa bumi lagi seperti yang pernah terjadi 30 September 2009
Dinamika kehidupan kembali berjalan normal, namun siapa tahu bahwa hal itu akan terulang kembali di masa yang akan datang, mengingat daerah tersebut memang rentan dengan gempa. Bagi orang-orang cerdas tentu akan berpikir, tidak lagi gegabah dalam membangun infrastruktur untuk kepentingan umat, tidak lagi gegabah mengambil harta yang tidak berkah, tidak perlu lagi menyombongkan dan membanggakan diri, karena semua akan sirna dalam sekejap apabila Tuhan menghendaki. Sudah saatnya manusia insaf dan sadar diri, tidak perlu mengumpulkan harta benda dengan cara korupsi, mengumpulkan masa untuk membentengi diri, karena tak ada yang akan memberikan pertolongan sama sekali kecuali Illahi robbi. Mari semua elemen bangsa berbenah diri membangun negara agar selalu diberkati, membangun akhlak agar menjadi manusia sejati, kembali ke pangkuan Tuhan dengan tidak membawa dosa, dan siap menghuni sorga yang dipersiapkan-Nya.