BUAT PARA PELAJAR, TETAP SEMANGAT BELAJAR DI RUMAH,JANGAN PANIK MENGHADAPI VIRUS CORONA, TAPI JANGAN REMEHKAN KARENA SIAPA SAJA BISA JADI KORBAN, SEMOGA PANDEMI CORONA SEGERA BERAKHIR SELAMAT DATANG DAN SELAMAT BERGABUNG BERSAMA "GARUDA BUKATEJA" DALAM SITUASI PANDEMI COFID 19

ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA

Perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya merebut kemerdekaan dari tangan penjajah setelah tahun 1908 mengalami perubahan yang signifikan. Hal ini disebabkan munculnya kaum terpelajar di Indonesia. Perbedaan perjuangan bangsa Indonesia sebelum dengan sesudah tahun 1908. Perjuangan Pergerakan Nasional dipelopori oleh golongan terpelajar. Walaupun mereka berasal dari orang kaya dan bangsawan pribumi, namun mereka menyadari akan nasib bangsanya sendiri yang sangat menderita akibat dijajah bangsa asing.  
 
Beberapa faktor yang mendorong lahirnya organisasi pergerakan nasional :
 
 
Faktor dari dalam :
1.       Timbulnya kesadaran nasional
2.       Kegagalan bangsa Indonesia melawan penjajah
3.       Penderitaan rakyat akibat dijajah
4.       Munculnya golongan terpelajar setelah pelaksanaan politik Etis  
5.     Keinginan untuk merdeka
 
Faktor dari luar :
1.       Kemenangan Jepang atas Russia pada tahun 1905
2.      Pergerakan nasional bangsa –bangsa Asia lainnya seperti China, India, Phillipina, dan Turki.

A.       Masa Perintis ( 1908 – 1920 )
Masa perintis kemerdekaan ditandai dengan lahirnya organisasi Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908 . Perintisnya adalah dr. Wahidin Sudirohusodo , ia merintis organisasi ini diawali dengan pengumpulan dana dari bangsa pribumi. Organisasi ini bergerak di bidang sosial dan budaya, yaitu mengumpulkan bangsa pribumi untuk dilatih dan dididik menjadi bangsa  yang pandai. Namun pada tahun 1915 mulai bergerak di bidang politik. Sebagai ketuanya adalah dr Sutomo. Setiap tanggal 20 Mei diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional  untuk mengenang jasa dan perjuangannya yang telah mengawali kebangkitan bangsa Indonesia dari alam penjajahan. Tokoh-tokoh yang bergerak di Budi Utomo adalah mahasiswa STOVIA yang tinggal di Jakarta.

Pada tahun 1929 Budi Utomo menjadi anggota PPPKI (Perhimpunan Partai Politik Kebangsaan Indonesia) dan tahun 1935  bergabung dengan PBI (Partai Bangsa Indonesia). Setelah Budi Utomo tidak mendapat larangan dari pemerintah Hindia Belanda maka muncul organisasi pergerakan nasional lainnya, seperti :
1.       Sarekat Dagang Islam (SDI) pada tahun 1909, didirikan oleh KH. Samanhudi seorang saudagar batik di Solo, dengan tujuan untuk melindungi para pedagang batik dari ancaman dan dominasi pedagang China. Pada tahun 1911 SDI berubah menjadi SI
2.      Sarekat Islam (SI),  didirikan tahun 1911 merupakan kelanjutan SDI. Tokoh-tokohnya antara lain : HOS ( Haji Oemar Said ) Cokroaminoto, KH. Agus Salim, Abdul Muis, dan Suryopranoto. SI mengalami perkembagan yang sangat pesat sehingga keanggotaannya sangat banyak dan meluas ke seluruh pulau Jawa. Pada tahun 1917 SI mengalami perpecahan menjadi SI putih pengikut KH Agus Salim, dan SI merah yang dipengaruhi paham sosialis dibawah pimpinan Semaun, Alimin, dan Darsono dan berpusat di Semarang. SI merah kemudian berkembang dan pada tahun 1920 memisahkan diri dari SI dan mendirikan partai baru yaitu PKI ( Partai Komunis Indonesia ).
3.      Muhammadiyah, didirikan tahun 1912 oleh KH. Ahmad Dahlan, di Yogyakarta dengan tujuan untuk mengembalikan ajaran agama Islam yang sebenarnya berdasarkan Al Qur,an dan Hadist. Karena pada saat itu  agama Islam banyak dipengarui oleh ajaran lain termasuk unsur budaya Jawa. Organisasi ini bergerak di bidang agama, sehingga dalam perkembangan selanjutnya tidak pernah mendapatkan pengawasan ketat dari pemerintah Hindia Belanda.
4.    Indische Party (IP), didirikan pada tahun 1912 oleh tiga orang tokoh yang dikenal dengan Tiga Serangkai, yaitu : Dr. Cipto Mangunkusumo, Ki Hajar Dewantara, dan Dr. Setia Budi (Dauwes Deker). Dr. Setia Budi adalah salah seorang keturunan Belanda yang setia terhadap perjuangan bangsa Indonesia. IP adalah organisasi politik yang pertama kali bergerak di bidang politik, sehingga mendapatkan perhatian dan pengawasan ketat dari pemerintah pemerintah HB. Tujuannya telah jelas yaitu Indonesia Merdeka. Pada tahun 1913 partai ini dinyatakan sebagai partai terlarang oleh pemerintah HB karena sepak terjang dan kritiknya yang keras terhadap pemerintah HB. Salah satu kritik keras mereka tertuang dalam tulisannya Ki Hajar Dewantara  ( Suwardi Suryaningrat ) yang berbunyi Als Ik een Nederlander was ( Jika Saya Seorang Belanda ), ketika pemerintah Belanda sedang merayakan Ulang tahunnya yang ke 100 bangsa Indonesia diwajibkan ikut merayakannya. Ketiga tokoh tersebut akhirnya ditangkap dan dibuang ke negeri Belanda. Namun di negeri Belanda mereka tetap memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia yaitu dengan banyak menulis tentang. Indonesia.
5.     Trikoro Dharmo, didirikan pada 7 Maret 1915, sebagai ketuanya adalah Dr. Satiman Wiryosanjoyo. Organisasi adalah organisasi pemuda yang pertama kali di Indonesia dan kemudian berkembang menjadi organisasi pemuda di seluruh Indonesia dan kemudian terlahirlah Sumpah Pemuda pada tahun 1928. Dinamakan Trikoro Darmo, karena mempunyai 3 tujuan mulia yaitu : sakti, budi, dan bhakti.
B.       Masa Radikal ( 1920 – 1930 )
Dinamakan masa radikal karena lahirnya partai –partai politik dengan haluan keras dan tujuan tegas, yaitu Indonesia merdeka, serta tidak mau bekerja sama dengan pemerintah HB. Partai –partai yang bergerak di bidang politik pada saat itu antara lain :
1.      Partai Komunis Indonesia (PKI) , didirikan pada tanggal  23 Mei 1920 setelah SI Merah melepaskan diri dari tubuh SI. PKI dalam waktu singkat menjadi organisasi politik yang  besar dan mendapat simpati masyarakat , karena PKI melakukan proaganda yang mennguntungkan kaum buruh dan masyarakat bawah lainnya.  Pada tanggal 13 November 1926 PKI mengadakan pemberotakan terhadap pemerintah Hindia Belanda dengan melakukan kerusuhan dan pemogokkan di berbagi kota seperti di Batavia, jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur . pemberontakan ini berhasil ditumpas dan dinyatakan sebagai partai terlarang. Dengan adanya pemberontakan PKI maka pemerintah HB semakin ketat terhadap setiap berdirinya organisasi pergerakan di Indonesia.
2.      Partai Nasional Indonesia (PNI), didirikan pada tanggal 4 Juli 1927, sebagai ketuanya adalah Ir. Sukarno di Bandung . Organisasi ini diawali dengan Studi Club Bandung, ketika Ir. Sukarno menjadi mahasiwanya. Tujuannya adalah mencapai Indonesia merdeka dengan kekuatan sendiri tanpa bantuan penjajah. Dalam pergerakannya PNI menyoroti tentang ketidak adilan, penindasan oleh kaum kolonial terhadap bangsa Indonesia. Ir. Sukarno mengembangkan ajaran nasionalisme (rasa cinta tanah air, ajarannya dikenal dengan marhaenisme. Pidato Sukarno dikenal dengan Indonesia Menggugat ketika ditangkap dan dituduh oleh pemerintah kolonial sebagai pemberontak (perlawanan rakyat terhadap pemerintah HB). Salah satu pidato  Sukarno yang terkenal adalah Indonesia Menggugat. PNI mengalami nasib sama dengan PKI , para pemimpinnya ditangkap, dan dipenjara. Seperti halnya Sukarno dimasukan ke penjara Sukamiskin di Bandung. Setelah Sukarno tertangkap maka PNI pecah menjadi dua yaitu PNI Baru dibawah pimpinan Moh. Hatta, agar tetap tidak selalu dicurigai pemerintah HB maka sikapnya menjadi lunak dan PNI satunya lagi berubah menjadi Partindo (Partai Indonesia) sebagai ketuanya adalah Mr. Sartono, sikapnya masih mengikuti jejak Sukarno.
3.     Perhimpunan Indonesia (PI), didirikan 1925, berawal dari berdirinya organisasi pelajar Indonesia yang bernama Indonesische Vereeniging  pada tahun 1922. Tokoh-tokohnya antara lain : Moh Hatta, Ali Sastroamijoyo, Abdulmajid Joyodiningrat, Iwa Kusumasumantri, Sastro Mulyono, Sartono. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah menerbitkan majalah yang dikenal dengan India Poetra, kemudian diubah menjadi Indonesia Merdeka.Pada tanggal 10 Juni 1926 Moh Hatta, Abdulmajid joyodiningrat dan Nasir Pamuncak ditangkap dengan tuduhan menghasut pemberontakan melawan pemerintah.

C.     Masa Moderat ( 1930 – 1945 )
Pengalaman pahit pada tahun 1920 -1930 menyadarkan tokoh-tokoh pergerakan nasional yang belum tertangkap oleh pemerintah HB. Mereka mengubah cara berjuangnya, yaitu dengan cara yang lunak tanpa menyinggung pemerintah HB dan bersifat kooperatif , mau bekerja sama dengan pemerintah Hindia Belanda agar tidak dipersulit dalam menggalang persatuan dan menyusun rencana yang lebih matang. Organisasi yang lahir pada masa ini antara lain :
1.      Persatuan Bangsa Indonesia (PBI), November 1930, merupakan kelanjutan perjuangan dari Dr. Sutomo yang telah membentuk Insche Studie Club di Surabaya. Kegitannya ialah menggalakan koperasi, dan  meningkatkan pendidikan dan pengajaran
2.    Gabungan Politik Indonesia (GAPI), 21 Mei 1939. Tokohya adalah Husni Thamrin, Amir Syarifudin, dan Abikusno Cokrosuyoso. Pada tahun 1940 membentu Komisi Wisman yang bertugas  mempelajari perubahan-perubahan ketatanegaraan, namun tidak mendapat sambutan dari pemerintah HB.
3.        Perhimpunan Partai Politik Kebangsaa Indonesia
4.        Parindra (Partai Indonesia Raya), 1935.
                                               
D.       Emansipasi Wanita
Tokoh-tokoh Pergerakan Wanita Indonesia
1.      RA Kartini, puteri Bupati Jepara yang diperistri oleh Bupati Rembang lahir tanggal 21 April 1884 , Untuk mengenang jasa-jasanya maka setiap tanggal 21 April 1789bangsa Indonesia memperingati sebagai Hari Kartini.
Perjuangannya dalam membebaskan kaum perempuan dari kekolotan adat istiadat dan mensejajarkan dengan kaum pria  menyebabkan putri Belanda yang bernama Abendanon terharu, sehingga ia selalu menyimpan surat-surat Kartini dan hingga banyak. Kemudian dibukukan dan diberi judul Habis Gelap Terbitlah Terang. , mengandung maksud bahwa kegelapan di dalam berfikir manusia, para penguasa akan terbuka menjadi terang. Masyarakat akan menikmati kebebasan terutama kaum perempuan yang terkurung dlm rumah.
2.       Dewi Sartika ( Jawa Barat ), ia mendirikan Sekolah Kautamaan Istri.
3.       Maria Walanda Maramis , seorang puteri Minahasa yang lahir pada tahun 1872, Walaupun hanya sekolah sampai kelas 3 SD ia pandai berbahasa Belanda karena suaminya orang Belanda yang bernama Yosef Walanda. Ia mendirikan perkumpulan wanita  yang diberi nama PIKAT ( Percintaan Ibu kepada Anak Temurunnya ).   
Pada tahun 1920 organisasi wanita berkembang dan mulai terlibat dalam dunia politik turut serta dalam perjuangan kemerdekaan. Banyak berdiri perkumpulan kaum wanita misalnya : Wanita Aisyah ( Wanita Muhammadiyah ), Wanita dari Pemuda Indonesia, Perhimpunan Pemudi Islam Indonesia, Wanita Taman siswa, dan sebagainya. Semenjak tahun 1931 perkumpulan wanita membentuk Partai Politik yang dikenal dengan Puteri Sedar. Tujuannya adalah Mencapai Indonesia merdeka. Pada tanggal 22 – 25 Desember 1928 diadakan Konggres Wanita pertama di Yogyakarta yang dipimpin oleh Ny. Sukanto. Itulah awal mengapa setiap tanggal 22 Desember  diperingati sebagai  Hari Ibu.  Pada tahun 1935 atas diadakan Konggres Wanita yang kedua  di Jakarta. Pada konggres ini membahas tentang :
1.       Masalah buruh wanita
2.       Usaha memberantas buta huruf
3.       Sikap netral terhadap agama
4.       Usaha menanamkan semangat kebangsaan
5.       Menjadikan konggres perempuan Indonesia sebagai badan tetap.
Berkat kegigihannya dalam perjuangan tokoh-tokoh tersebut di atas maka di Indonesia sekarang kaum perempuan sekarang kedudukannya sederajat di segala bidang.

E.       Peranan Pers dalam Pergerakan Nasional
Pers adalah media cetak yang berperan penting dalam penyebarluasan berita. Terbatasnya sarana komunikasi maka, pers sangat membantu perjuangan, yaitu menyebarluaskan berita-berita perjuangan kepada masyarakat, dan mempercepat terwjudnya cita-cita persatuan dan kesatuan bangsa. Beberapa  pers yang terbit pada masa penjajahan Belanda antara lain : Hindia Putra diubah, Mataram, de Ekspres, Pancaran Warta, Utusan Hindia, Sarutomo, Darmo Kanda, dll.

F.        SUMPAH PEMUDA
Para pemuda ikut serta dalam perjuangan merebut kemerdekaan melalui organisasi. Semula berdiri organisasi kepemudaan di berbagai daerah, dan organisasi keagamaan seperti berikut :
Organisasi – Organisasi Pemuda yang bersifat kedaerahan:
1.       Trikoro Darmo, ( lihat pembahasan di atas )
2.       Yong Sumatren Bond, didirikan 9 Desember 1917 di Jakarta
3.       Yong Ambon, didirikan  tahun 1918
4.       Yong Minahasa dan Yong Selebes, didirikan tahun 1919
Organisasi – Organisasi Pemuda yang bersifat nasional:
1.       Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia ( PPPI )
2.       Pemuda Indonesia ( Semula bernama Yong Indonesia ) yang berdiri tahun 1926
Organisasi – Organisasi Pemuda yang bersifat keagamaan antara lain :
Yong Islamieten Bond , Anshor Nahdarul Ulama, Pemuda Muhammadiyah, Persatuan Pemuda Kristen, dan Persatuan Pemuda Katolik.
Pada masa perjuangan para pemuda telah menyelenggarakan konggres sebanyak 3 kali yaitu :
-           Konggres Pemuda I, tahun 1926 di Jakarta
-           Konggres Pemuda II, tahun 1928 di Jakarta
-           Konggres Pemuda III, tahun 1939 di Yogyakarta
Dari ketiga penyelenggaraan konggres yang memiliki makna penting adalah Konggres Pemuda II yang diselenggarakan pada tanggal. 27-28 Oktober 1928, dengan ditetapkannya beberapa keputusan penting seperti berikut di bawah ini : 
1.      Lagu Indonesia Raya cipt. WR Supratman dinyanyikan pertama kali
2.      Sang Merah Putih sebagai bendera Indonesia
3.      Meleburnya semua organisasi pemuda menjadi satu wadah dengan nama Indonesia Muda
4.      Diikrarkannya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928, yaitu:
  • Kami putra dan putri Indonesia, mengakui tumpah darah yang satu, yaitu tanah air Indonesia
  • Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa satu, yaitu bangsa Indonesia
  •  Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa  persatuan, , bahasa Indonesia.
Pengaruh Sumpah Pemuda  terhadap perjuangan mewujudkan Indonesia merdeka  :
1.       Mendorong semangat persatuan dan kebangsaan ( nasionalisme )
2.       Mendorong semangat  perjuangan untuk menuntut kemerdekaan
3.       Penggunaan bahasa Indonesia sebagai pemersatu bangsa
4.       Mempersatukan organisasi pergerakan nasional dalam melawan penjajah
Comments
0 Comments