BUAT PARA PELAJAR, TETAP SEMANGAT BELAJAR DI RUMAH,JANGAN PANIK MENGHADAPI VIRUS CORONA, TAPI JANGAN REMEHKAN KARENA SIAPA SAJA BISA JADI KORBAN, SEMOGA PANDEMI CORONA SEGERA BERAKHIR SELAMAT DATANG DAN SELAMAT BERGABUNG BERSAMA "GARUDA BUKATEJA" DALAM SITUASI PANDEMI COFID 19

BAYANG-BAYANG MAUT

Hiruk pikuk kehidupan manusia telah menghiasi permukaan bumi, setiap umat manusia berlomba, berkompetisi untuk meraih kesuksesan, kejayaan. Memeliki kedudukan tinggi, terhormat, dan kekayaan menjadi impian hampir setipa orang. Bersenang-senang dengan memanfaatkan waktu yang ada, menikmati gemerlapnya dunia menjadi harapan setiap manusia, tidak peduli dengan kepentingan orang lain, yang penting dirinya happy.
Berpenghasilan tinggi, dapat membeli setiap apa yang diinginkan adalah suatu kebanggaan. Adalah hal yang wajar apabila untuk dapat meraih keadaan tersebut seseorang perlu kerja keras, tekun, pantang menyerah setiap menghadapi rintangan, sabar dan penuh keyakinan ketika rintangan tiada henti menghadang.
Seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, membuat kehidupan menjadi carut marut, banyak manusia menjadi lupa diri, hingga tidak tahu jati diri. Mereka hanya sibut memikirkan diri sendiri, itupun hanya sebatas bagaimana dapat menikmati pada saat ini. Teknologi telah membuat manusia terlena, tidak memahami apa yang dipikirkan. Manusia tidak lagi berpikir tentang masa depa, apalagi kehidupan masa lampau, yang ada adalam pikirannya bagaimana dapat menikmati hidup enak pada saat ini. PErkembangan teknologi yang begitu cepat mempengaruhi kepribadian setiap manusia, dimana mereka tidak mau lagi terlambat. Pesatnya perkembangan teknologi menggerogoti hati dan perasaan manusia, mereka tidak lagi memiliki  kesabaran, ketahanan, rasa percaya diri, serta menebarkan virus kemalasan sehingga manusia enggan bekerja keras.
Dapat kita saksikan bersama di setiap sudut kehidupan, mereka memegang alat komunikasi cepat, alias HP, smartphone, dan lainnya. Hampir setiap lorong jalan dihiasi bahkan dipadati berbagai jenis kendaraan. Mereka layaknya orang yang sibbuk denga pekerjaan padahal hanya pengangguran yang  sedang menghambur-hamburkan uang dan kekayaan. Segala lapisan masyarakat, dan profesi telah terbelenggu dengan kemajuan teknologi, mereka bangga dengan aopa yang dimiliki terus berimaginasi membohongi diri, sertai mengabaiakan jati diri. Tidak disadari bahwa dirinya berada di alam mimpi, diantara bayang-bayang maut yang menghantui. Yang lebih memprihatinkan bahwa keadaan tersebut telah masuk dalam lingkungan sekolah, dimana setiap siswa tidak lagi membaca buku dalam kesehariannya, tetapi membaca sms, fb, bbm, wa, dan lainnya. Satu contoh seorang siswa ketika mau mengikuti ulangan akhir semester, bukannya belajar membaca buku agar mendapatkan nilai bagus, tetapi sibuk dengan alat komunikasi . Mereka tidak lagi menghindahkan nasihat orang tua maupun gurunya, tidak menyadari bahwa dirinya berada di antara bayang-bayang maut, karena tidak memahami apa yang sebenarnya dilakukan, tidak mengetahui apa yang menjadi harapan, cita-cita sertakesuksesan Dianggapnya beljar, membaca buku hanyalah pkekerjaan sia-siayang membosankan dan dan membatasi kebebasan. Apalagi keadaan tersebut brlangsung terus-menerus maka sungguh mempihatinkan keadaan negeri ini, karena telah terlahir genari manusia yang tidak banyak memiliki pengetahuan, karena minimnya waktu untuk membaca dan belajar, generasi penikmat teknologi yang menguntungkan bangsa lain di luar sana.
Bagi para pelajar, pemuda-pemudi yang masih memiliki kesadaran diri, mengerti akan tugas dan tanggung jawab sebagai generasi penerus negeri. , berpegangteguhlah pada nilai-nilai luhur di negeri ini, jangan biarkan orang-orang asing dan teknologinya menggerogoti kekayaan alam di negeri ini.PEngalaman telah membuktikan, karena kebodohan bangsa kita kekayaan alam kita banyak yahg diambil orang asing, seperti minyak bumi, batu bara, emas, dan kekayaan alam lainnya. Apakah kita tetap berpangku tangan ketika orang-orang asing memasuki rumah kita dan mengambil barang-barang yang ada di dalamnya ?

Comments
0 Comments